Minggu, 28 April 2013

TUGAS "Bahasa Indonesia"

Yaa,ini tugas sekitar satu tahun yang lalu :) disuruh buat cerpen, ya gini hasilnya jelek bin GJ ..tapi patut untuk dibaca ya :D


Cinta Sejati untuk Ratih
Ratih adalah seorang siswi disebuah sekolah ternama di Surabaya. Karena kekayaan yang dimiliki olehnya dia banyak dikejar-kejar oleh para cowok matrealistis disekolah. Tidak jarang dia menjadi sasaran untuk bahan taruhan atau bahan permainan oleh para cowok yang tidak bertanggung jawab . Tak hanya pelajar cowok yang suka mengerjai dia, bahkan siswi putri lainnya pun yang merasa iri dengan kekayaan dan semua yang dimiliki ratih sering kali melakukan hal-hal jahat yang melukai perasan Ratih. Sebenarnya jika Ratih mau, maka dengan mudah Ratih bisa membalas perlakuan teman teman nya itu,namun karena sikap baik,dan lugunya dia tidak pernah tega untuk membalas perlakuan jahat teman temannya. Walau begitu Ratih tetap bersyukur dengan semua kehendak yang diberikan  Tuhan, dan dia juga bersyukur memiliki sahabat baik yang selalu menemaninya dikala dia sedang senang maupun susah. Mereka yaitu, Mela dan Dio. Mela dan Dio selalu menjadi teman yang paling baik bagi Ratih, bahkan Ratih menganggap mereka berdua sebagai saudaranya sendiri. Namun, tanpa diketahui oleh Ratih diam-diam Dio memendam rasa cinta yang mendalam kepadanya, bahkan sejak pertama kali bertemu dengan Ratih Dio tak pernah berhenti memikirkannya. Sering kali dia merasa cemburu jika Ratih dekat dengan cowok lain, dan merasa sangat marah ketika Ratih tersakiti, namun Dio tidak pernah mampu untuk mengungkapkan perasaannya kepada sang pujaan hati.

Karena Ratih sangat menginginkan cowok yang bisa memberinya cinta yang sejati, dia berencana untuk mencari cowok idamannya itu di sekolah. Rencana tersebut ia utarakan kepada kedua temannya. “Apa kamu bilang? Ratih sayang,ng’semudah itu kita mencari cinta sejati,apalagi kamu tentuin tempatnya,iya kalau cintamu di sekolah kalau takdir cintamu di Papua sana gimana hayoo,,,hahahahaha”.Mela mengejek Ratih yang lugu,dan Dio hanya tersenyum tenang mendengarnya. “Baiklah Ratih sebagai sahabatmu kami akan membantumu mencari apa yang kamu mau ok..”. “Gitu dong kalian baik deh hehhehe,,,” Ratih senang mendengar temannya yang akan membantunya.
Keesokan harinya Ratih menjalankan misinya untuk mencari cinta sejatinya, walaupun kedua temannya tidak yakin hal itu bisa dengan mudah untuk dilakukan. “ Rat, gimana nih, siapa kira kira cinta sejati kamu? Ng mungkin aja kan kita nyari satu-satu ...” “gimana kalau Robi aja,dia kan juga deketin aku..dia juga perhatian kan sama aku ...”. Mela dan Dio saling berpandangan . “Tapi kamu harus tau konsekuensinya ya,kan kamu tau sendiri gimana para cowok di sini “ kata Mela,,, “Eh’tappi selain aku loch yah,,,hhehehe” Dio menyeletuk. “ Iyha Dio, kamu kan baik,,heheheheh” Kata Mela. “betul tuh kata si Mela kamu tuh baik,,dan aku udah tau kok resikonya gimana tapi aku yakin Robi ng kayak mereka .” Jawaban Ratih membuat para sahabatnya takut kalau Ratih akan semakin kecewa jika Robi menyakiti hatinya.
Dengan bantuan sahabatnya beberarapa hari kemudian Ratih akhirnya bisa berpacaran dengan Robi, Ratih sangat berharap kalau Robi adalah cinta sejatinya. Seiring dengan berjalannya waktu hubungan mereka semakin harmonis dan baik,setiap hari Robi menjemput Ratih di rumahnya bahkan kedua orang tua Ratih sangat menyukai Robi,hal tersebut semakin meyakinkan Ratih bahwa dia telah menemukan cinta sejatinya. Hubungan Ratih dan Robi membuat para shabatnya sangat bahagia, tidak terkecuali dengan Dio. Walaupun  merasa sangat cemburu tetapi dia tidak bisa menutupi kegembiraanya melihat orang yang dicintainya bahagia.
“Mel , besok kan Robi mau ulang tahun, aku mau ngasih dia kejutan nih,bantuin aku ya,,? Please..” “iya Rat, tenang aja deh aku dan Dio akan selalu bantuin kamu”. Sepulang sekolah mereka langsung menuju ke pusat perbelanjaan besar di Surabaya . Ketika Ratih dan Dio sedang asyik memilih perlengkapan, Mela melihat robi sedang bermesra’an dengan cewek lain di sebuah tempat makan , sepontan Mela langsung menunjukkan hal itu kepada Dio tanpa sepengetahuan Ratih, karena Mela tidak ingin Ratih terpancing emosi. “Hah,sama siapa tuh si Robi,kurang ajar dia...aku mau samperin dia !!” “eh jangan, kasian si Ratih,mendingan kita pasti’in aja dulu, ada hubungan apa Dio dan cewek itu,ok,mungkin aja cewek itu saudaranya” ...”sekarang kita ke Ratih aja jangan sampai dia curiga dan lihat semua ini..”kata Mela.  Setelah Ratih selesai, membeli perlengkapan ia mengajak Mela dan Dio untuk makan bersama,namun mereka menolaknya dan beralasan masih ada sesuatu yang harus dikerjakan,lantas mereka menyuruh Ratih untuk pulang terlebih dahulu.
Sebenarnya hal ini hanyalah alibi yang dibuat oleh Mela dan Dio supaya Ratih tidak melihat pacarnya berduaan dengan cewek lain, dan agar mereka bisa mengintai dan memastikan siapa sebenarnya cewek itu. Akirnya setelah beberapa jam mereka mengintai Robi,mereka bisa memastikan bahwa si cewek itu adalah selingkuhannya, dan kenyataan yang lebih pahit lagi adalah mereka mengetahui bahwa Robi berpacaran dengan Ratih hanya untuk memanfaatkan dia, ini terbukti dengan pembicaraan Robi dengan cewek tersebut. Mengetahui kenyataan itu Mela dan Dio bingung bagaimana cara mengatakannya kepada Ratih,karena mereka mengetahui betapa Ratih sangat mencintai Robi.
Keesokan harinya Ratih menyiapkan kejutan di tempat kos Robi, Ratih mengundang teman teman Robi untuk ikut merayakan pesta yang disiapkannya untuk Robi. Mereka menunggu Robi sampai dirumah, sampai akhirnya tedengar suara motor Robi, dan ketika pintu dibuka............... “SERPRAAAIIIIISSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS”.....................
namun apa yang dilihat oleh Ratih, Robi masuk dengan menggandeng cewek lain, betapa sakitnya dia melihat hal itu....dia langsung pergi tanpa meninggalkan satu katapun untuk mereka. Robi berlari menghampirinya namun Ratih langsung saja masuk ke mobilnya dan langsung pergi. Dia menangis dan menuju rumah Mela. “Mel,Robi punya cewek lain,dia itu duain aku Mel.....”Ratih berkata sambil menangis,,,,,”Apa? Jadi kamu udah tau?” “apa maksut kamu Mel?” .........”maaf Rit,sebenarnya kemarin saat kita ke Mall,Aku melihat Robi makan sama cewek lain,aku ng tega bilang sama kamu Rit,maafin aku Rit, aku memang salah ng ngasih tau kamu dari awal.......”....Mela menangis dan memeluk Rita,,,,
akhirnya Mela menenangkan Ratih dan menjelaskan supaya Ratih tetap sabar,karena inilah resiko yang sejak awal sudah mereka ketahui.
Beberapa hari setelah kejadian itu Ratih sudah merasa gembira kembali,walaupun masih terselip rasa sakit hati namun dia sudah memberikan maafnya kepada Robi yang sudah mengakui kesalahannya. “Eh,Rit kamu udah kapok buwat nyari Cinta Sejati hahaha?” ejek Dio,,,”enak aja, aku ng akan pernah kapok nyari Cinta Sejatiku,,,,hahahaha,,karena aku fikir Zaki lah cinta sejati ku dia ikut bantu aku untuk lupain Robi”........”ah,,,dasar kamu Rit,,,,” Dio dan Mela tertawa sinis mendengar temannya itu. Setelah mengobrol beberapa menit kemudian Rita minta ijin untuk pergi duluan karena mau jalan dengan Zaki.
Mela dan Dio merasa senang karena Rita bisa melupakan Robi dalam waktu yang begitu singkat, namun mereka juga kawatir karena temannya sedang dekat dengan Zaki si cowok matrealistis yang pernah mereka kenal. Namun mereka tidak bisa berbuat apa apa karena mereka hanya ingin melihat temannya bahagia,mereka hanya bisa mengingatkan Ratih supaya berhati hati dengan Zaki.
Keesokan harinya,Ratih memberi tahu temannya kalau dia sudah resmi menjadi cewek Zaki, kedua temannya merasa heran namun senang karena melihat temannya tidak sedih lagi. “ wah,kamu Rit baru juga putus udah dapet lagi,ng kayak aku nih...hehheehehe” kata Dio,, “makannya kamu usaha donk....”  Mela berkata dengan sinis “ehhh,, udah udah,,,kalian ini ng usah berantem,,,” kata Ratih.
Mela sedari tadi melirik kantong kecil yang dibawa Ratih. Ketika Ratih menyadarinya dia menjelaskan kepada Mela bahwa kantong ini adalah hadiah untuk Zaki. Mendengar hal tersebut kedua temannya menasehati Ratih agar waspada terhadap Zaki yang matrealistis.
Hari demi hari pun dijalani oleh Ratih dan Zaki, Ratih merasakan bahwa Zaki memang sangat matrealistis , namun Ratih tidak begitu mempermasalahkannya karena dia menyadari tidak akan ada manusia yang sempurna di dunia ini . Sampai suatu hari, Zaki mengajak Ratih untuk pergi menemui teman Zaki. Ratih diminta untuk memberikan uang kepada teman Zaki itu untuk membayar Barang terlarang, Ratih terpaksa melakukannya karena dia diancam oleh Zaki. Setelah kejadian itu Ratih dilarang oleh sahabatnya untuk bergaul dengan Zaki karena mereka kawatir dengan keselamatan Ratih,akhirnya Ratih memutuskan untuk mengakiri hubungannya dengan Zaki.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Ratih tidak masuk sekolah . kedua sahabatnya merasa bingung karena tidak ada keterangan kenapa Ratih tidak masuk,selain itu Ratih juga tidak dapat di hubungi. Mereka berdua memutuskan untuk pergi kerumah Ratih, sesampainya di sana ternyata pembantunya bilang bahwa Ratih sedang sakit dan sekarang dirawat di rumah sakit. Mendengar hal itu Mela dan Dio segera ke rumah sakit. Namun mereka tidak dapat menemui Ratih karena Ratih sedang berada di Ruang ICU,kedua orang tuanya bilang jika Ratih tidak akan bisa hidup lebih lama lagi karena keadaan jantungnya semakin parah,namun hal itu tidak akan terjadi apabila ada orang yang bersedia untuk mendonorkan organ jantungnya,tapi  mustahil kata orang tua Ratih,karena sama saja orang itu memberikan nyawanya kepada Ratih. Mela dan Dio kaget, karena Ratih tidak pernah bercerita kepada mereka kalau dia sedang sakit parah. Akhirnya mereka menyadari kenapa Ratih ingin sekali mendapatkan cinta sejati, mungkin inilah satu satunya hal yang diinginkannya sebelum mati.
Mendengar Ratih tidak dapat hidup lebih lama lagi membuat Dio sangat terpukul, karena dia akan kehilangan orang yang dicintainya. Bagi Dio tidak memiliki Ratih pun tidak masalah asalkan dia bisa melihat Ratih tertawa bahagia. Sejak mendengar Ratih hanya bisa disembuhkan dengan donor jantung, sudah terlintas di fikirannya untuk mendonorkan jantungnya untuk Ratih, namun Dio tidak tega melihat kedua orang tuanya jika kehilangan dia. Setelah beberapa hari dia melihat tidak ada kemajuan dengan kesehatan Ratih , Dio memantapkan tekadnya untuk memberikan Jantungnya pada Ratih. Kedua orang tuanya pun sudah menyetujuinya walaupun dengan terpaksa,salah satu alasan mereka melepaskan Dio karena mereka mengetahui Dio sangat mencintai Ratih sejak dulu,dan ini salah satu hal yang bisa dilakukan Dio untuk orang yang di cintainya. Dio tidak ingin identitasnya sebagai pendonor diketahui oleh siapapun termasuk Ratih, dia kawatir Ratih akan sedih jika mengetahui dirinyalah yang memberikan jantung itu kepadanya, untuk itu dia meminta pihak rumah sakit agar tidak memberitahukan identitasnya sebagai pendonor.
Orang tua Ratih sangat bahagia mendengar ada orang yang mau mendonorkan organ jantung untuk anaknya, namun mereka sedikit kecewa karena tidak bisa berterimakasih langsung kepada orangnya. Beberapa hari kemudian Operasipun berjalan, kedua orang tua Ratih menunggu dengan cemas di depan ruang operasi. Tak henti hentinya Orang tua Ratih memanjatkan doa, begitu juga dengan Mela sahabat Ratih. Sedangkan Orang tua Dio sangat sedih ketika melepaskan anaknya yang akan pergi selamanya dari dunia ini.
Di dalam ruang operasi, sejenak dia memegang tangan Ratih yang terbujur disebelahnya, Dio menangis bahagia karena dia bisa melakukan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang yang disayangi. Operasipun berjalan, jam demi jam pun sudah terlewati, tiba tiba pintu R.Operasipun dibuka dan kabar gembira bagi Orang tua Ratih karena Operasi bisa berjalan dengan lancar. Orang tua Ratih sangat bahagia begitu juga dengan Mela. Dia segera menghubungi Dio tapi sejak beberapa hari yang lalu dia dihubungi tidak bisa, Mela merasa bingung kemana perginya Dio, di rumahnyapun kosong tidak ada orang (Dio dan keluarganya pindah untuk menghilangkan jejak). Disaat temannya sudah melewati masa keritisnya dia malah menghilang, “fikir Mela”
Setelah beberapa minggu, keadaan Ratih sudah membaik dia telah diijinkan pulang oleh dokter. Dari awal Ratih sadar dia mencari cari Dio, karena menurutnya Dio lah yang membimbing Ratih untuk kembali dan akhirnya bisa tersadar. Namun, baik Mela, maupun orang tua Ratih tidak bisa menemukan Dio ataupun keluarganya, sehingga Ratih merasa sangat sedih sekaligus kecewa karena sahabatnya pergi tanpa memberikan sedikit kabar pun kepadanya ataupun Mela.
Ketika masuk sekolah Ratih dan Mela hanya berdua. Mereka kehilangan sosok Dio yang menjadi pelengkap untuk persahabatan mereka. Mita dan Ratih sebetulnya sangat kawatir dengan Dio, mereka takut  jika terjadi  apa apa kepada Dio.

            Ketika Ratih pergi jalan jalan kesebuah desa, dia  menjumpai mantan pembantu Dio. Ratih bertanya kemana sebenarnya perginya Dio, namun Pembantu itu sama sekali tidak mau menjawabnya, dia beralasan karena sudah berjanji dengan keluarga Dio. Namun, setelah Ratih menangis dan berlutut kepada Bibi itu, akhirnya dia mau menjelaskannya mungkin karena kasian melihat Ratih. setelah Ratih mendengar  penjelasan itu dia menangis dan terpingsan.

            Saat Ratih tersadar dia sudah berada di rumahnya, Ratih menangis setiap hari, dia menyesal karena selama ini dia tidak bisa memahami perasaan Dio, begitu besar cinta Dio untuknya sehingga Dio berkorban nyawa untuk dirinya. Dia sangat ingin pergi ke makan Dio. Orang tua Ratih yang merasa berhutang budi kepada Dio pun sudah menyuruh orang untuk mencari keberadaan keluarga dan makam Dio namun semua usaha yang dilakukan itu nihil hasilnya.
           
            SATU TAHUN KEMUDIAN....................

            Ratih sudah diterima di perguruan tinggi ternama begitu juga dengan Mela. Namun satu tahun ini hidup Ratih serasa tidak ada artinya karena dia merasa untuk  hidup  nya harus mengorbankan nyawa sahabatnya. Perasaan bersalah itu selalu menghantuinya.

            Suatu pagi tanpa diduga orangtua Dio mengunjungi rumah Ratih. Ratih menangis dan bersujud minta maaf kepada orang tua Dio. Namun orang tua Dio menjelaskan bahwa hal itu bukan salah siapa siapa, karena hal itu dilakukan Dio karena sangat mencintai Ratih. Kedua orang tua Dio datang dari Luar Negeri karena mendapat firasat agar mereka menemui Ratih dan menjelaskan semuanya.ketika Ratih mengatakan ingin ke makam Dio mereka  mengatakan bahwa Dio dimakamkan di Jepang karena kedua orang tuanya menetap di Jepang.

            Beberapa hari setela itu, Ratih memutuskan untuk menetap di Jepang untuk menjaga Dio, dia juga berjanji untuk tidak menikah dengan siapapun karena menghargai Dio yang mencintainya. Orang tua Dio sudah melarang Ratih untuk melakukan semua itu, namun memang benar tidak ada yang bisa melarang kemauan Ratih,,,,,,,,,,
Memang mungkin inilah takdir untuk Ratih dan sebuah penghargaan untuk Dio yang sebenarnya tidak diinginkannya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

TAMAT........................................................................................................................................


Nama   : Nur-Al Hanif
Kelas   : X_10/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halaman