Kembalinya
Cinta Sejatiku
Kisah ini berawal
ketika aku melihat sebuah foto kakak kelasku di sebuah jejaring sosial. “sebut
saja mereka (Trio)” yang berfoto dengan seorang cowok yang wajahnya sangat asing
bagiku, karena tak pernah aku jumpai sebelumnya. Entah mengapa aku sangat ingin
mengetahui siapa cowok yang berada pada foto itu. Setiap aku membuka akun
facebookku tak pernah lupa aku untuk melihat foto itu, yah walaupun harus susah
payah buka fb orang, tapi apapun akan kulakukan untuk melihat wajahnya (hehehehehe).
Suatu ketika aku
baru sadar kalau foto itu sudah di tandai, jadi aku bisa tau fbnya Mr. X, ternyata namanya itu Rian dan
langsung saja aku add Fbnya (kenapa ng
nyadar dari kemarin kemarin yah,,hhaha) . Selang beberapa waktu aku bisa telusuri
cowok itu dan ternyata dia adalah kakak kelasku juga.Karena keingin tahuanku
untuk mengenalnya jadi aku beranikan diri untuk nanya nomor hpnya ke kakak
kelas yang aku kenal. Bertanya ke satu
teman ke teman yang lain,ke satu kakak kelas ke kakak kelas yang lain tidak ada
yang punya nomor hp Mr.X , sampai akhirnya (jreng jreng,,,,) dengan rayuan
gombal ala saya, aku bisa bujuk salah satu kakak kelasku untuk membantuku
mencari nomor hp kakak itu (alhamdulillah ea sesuatu banget..). Beberapa menit
kemudian ada sms masuk ,ternyata No.Hp Kak.Rian, aku bahagia, akhirnya dapat juga nomor ini, 12 dijit angka saja sangat susah
mencarinya.
Setelah dapat nomor hp nya, aku fikir fikir lagi , sms atau tidak yah..kalau sms aku nanti sms apa jadi bingung dan bimbang rasanya. Akhirnya aku putuskan untuk sms kakak itu. “Ma’af nich bener ng yach no kak. Rian anak kelas 12 IA” kalau tidak salah sih gitu sms pertamaku ke kak. Rian. Selang beberapa waktu aku semakin akrab dengan kakak ini. Beberapa kali kami mengadakan janji untuk bertemu karena memang kami berdua tidak pernah bertemu sebelumnya namun janji itu selalu gagal . sampai pada suatu hari akhirnya aku bisa bertemu dengan kak.Rian. dia mengajakku untuk pergi jalan jalan Entah mengapa aku merasa sudah sangat dekat dengan kakak ini sehingga aku mudah akrab dengannya . kesan pertama bertemu kak. Rian membuatku merasa sangat menyukainya dan merindukannya walaupun hanya satu hari tidak bertemu.
Itu sekilas cerita
tentang perkenalanku dengan Kak Rian. Tidak lama setelah kami bertemu, kami
memutuskan untuk menjalin hubungan. Betapa bahagianya aku karena bisa
memilikinya, satu detik bersamanya sudah merupakan suatu anugrah terindah
apalagi bisa menjadi orang yang disayanginya.
Kami berdua sepakat untuk menjalin
hubungan dengan diam diam, karena memang aku akui banyak faktor yang membuat
kami berfikir dua kali untuk berpacaran secara terang terangan, salah satunya
yaitu karena Kak. Rosyid banyak yang suka, dia takutnya nanti aku bisa terkena
teror kalau ketahuan pacaran sama dia . sebenarnya aku bingung kenapa dia suka
sama aku ya? Karena kalau difikir-fikir aku itu tidak ada apa apanya jika
dibandingkan dengan anak anak yang suka sama dia. Tapi, ng papalah aku malah
bersyukur hhahaha,yang penting aku tulus menyayanginya.
Hari demi hari aku jalani
hubungan bersamanya dan akupun sedikit
demi sdikit mengetahui bagaimana dia sebenarnya. Dia adalah cowok yang sangat
sederhana walaupun bisa dibilang jika perekonomian keluarganya pada golongan
menengah ke atas, aku salut dengan dia dan pantas saja jika banyak cewek
cewek yang berusaha untuk
mendapatkannya. Dalam urusan sekolah kami saling memberikan semangat belajar
satu sama lain. Detik detik menjelang dia ujian aku memberikan semangat dan dukungan yang lebih
kepadanya,dengan berharap agar aku bisa menjadi motivasi tersendiri bagi dia,
dan berkali kali aku mengatakan kepadanya untuk tidak terlalu memperdulikan aku,karena
“Belajar Adalah yang utama” untuknya.
Akhirnya, yang ditunggu tunggupun
telah tiba, dia mendapatkan nilai yang baik dalam ujiannya,sehingga dengan
mudah dia diterima di Universitas yang sangat diinginkannya. Tentu,sebagai
orang yang menyayanginya aku sangat bahagia dan merasa berhasil dalam
memberikan motivasi kepadanya.
Suatu ketika dia
harus meninggalkan aku untuk melanjutkan studynya di Universitas yang letaknya
jauh di luar kota,aku merasa senang namun tetap ada perasaan kawatir ketika dia
berada di sana ,tidak ada pilihan lain untuk mengikhlaskannya pergi, walaupun
sakit rasanya namun aku menyadari inilah yang terbaik untuk masa depannya.
Beberapa bulan aku
tidak dapat melihat wajahnya , rasa rindu yang begitu menusuk dada membuatku
menangis tiap malam dengan memikirkannya. Kesepian bagitu terasa ketika dia
tidak berada di sampingku. Sebelumnya aku tidak pernah seperti ini, paling lama
satu minggu aku tidak bertemu dengan dia, sehingga hal ini menjadi pukulan yang
berat untukku, dan aku yakin diapun juga berfikiran demikian.
Aku pun mulai
berfikir untuk mencari laki laki lain yang bisa mendampingiku, entah darimana
fikiran itu bearasal mungkin karena saat itu
aku merasa sangat kesepian, sehingga terlintas fikiran jelek itu. Walaupun
aku berfikiran begitu, aku tidak akan pernah menghianati cinta ini, aku terlalu
mencintainya bahkan jika diminta aku akan rela meninggalkan dia jika memang
itulah yang terbaik untuk dirinya.
Liburan akhir
sekolah pun tiba, kabar baikpun aku dapatkan karena aku bisa bertemu denga
orang yang aku sayangi. Satu hari sebelum bertemu dengannya persiapan pun aku
lakukan, mulai dari menyiapkan baju dan aksesoris yang akan aku pakai besok.
Keesokan harinya
aku berangkat dengan hati yang sangat senang, tidak sabar rasanya melihat wajah
orang yang sangat aku sayangi. Sesampainya di tempat kami mengadakan janji,
ternyata dia belum datang,sampai akhirmya aku melihat dia berjalan
menghampiriku dengan sesosok wanita cantik yang digandengnya. Saat itu yang
terlintas difikiranku hanyalah perasaan senang namun ketika,RH (inisial
untuknya) menyapaku dan memperkenalkan
wanita disebelahnya sebagai pacar yang akan ditunanginya rasa senang itu hilang
seketika dan berganti dengan rasa tidak percaya dan sangat kecewa. “apa yang
kamu katakan? ,,,, pasti itu hanyalah sebuah lelucon,iyakan?” sepontan
kata-kata itu terceletuk dari bibirku, dan tanpa aku sadari ternyata air mata
sudah mengalir deras dari mataku. Penjelasan demi penjelasan yang dia berikan
sungguh membuatku semakin tidak mengerti kenapa dia tega melakukan ini padaku.
Cewek itu adalah pilihan orang tuanya sebagai pendampingnya kelak. Lantas yang
ada difikiranku, kenapa dia tidak mengatakannya dari awal ,dan malah membawa
wanita ini bertemu denganku sekarang.
Sejenak aku terdiam
dengan air mata yang deras mengalir, aku mengatakan kepadanya jika hal itu yang
menjadi keputusannya maka hubungan ini cukuplah sampai disini. Dia
menangis,memelukku dan berkata dia sangat mencintaiku,menyayangiku dan tak
sanggup kahilangan aku, namun dia tidak bisa membantah perintah orang tuanya
karena dia menyayangi orang tuanya lebih dari apapun. Saat itu aku mencoba
berfikir dewasa, aku mencoba mengerti dengan semuwa keadaan dan situasi ini,
akupun juga harus bisa melepasnya karena mungkin bukan aku yang terbaik untuknya.
Ini semua bukan keinginan kami berdua, mungkin benar kata orang jika cinta
tidak harus memiliki.
Sebenarnya saat itu
aku sangat emosi, namun aku tidak bisa marah kepadanya karena dia terlalu aku
sanyangi. Aku tidak sanggup berlama lama disana, cukup sudah aku melihat
wajahnya dan mendengar semua kata kata yang memilukan. Aku katakan kepada gadis
itu, untuk mencintai Rh setulusnya dan berjanji untuk tidak meninggalkannya.
Kata terakir yang
aku ucapkan kepada rh adalah “selamat tinggal dan semoga bahagia selamanya”.
Aku keluar dari tempat itu dengan tangisan, hatiku terasa sangat sakit, nafasku
sesak dan akupun terkulai lemah sehingga tidak bisa meneruskan langkahku. Namun,
aku berusaha bangkit dan mengendarai kendaraanku untuk segera pergi dari tempat
itu.
Untunglah saat itu
hari libur, sehingga aku bisa menyendiri dan tidak perlu bertemu dengan teman
temanku, karena aku pasti akan diejek karena mataku yang bengkak (setelah
menangis selama berhari hari). Tidak nafsu makan, pusing, tidak bersemangat,
itulah yang aku rasakan saat itu. Aku mengabaikan semua yang menjadi tanggung jawabku
hanya karena patah hati. Namun, memang begitu sakit semua ini,sepertinya aku
membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan kesedihanku ini.
Liburan itu menjadi
libur yang paling kelam selama aku hidup, tidak aku sangka , aku akan
kehilangan kak.Rh dengan cara yang
seperti itu. Beberapa bulan setelah kejadian itu hatiku masih tetap saja
terasa sakit dan aku masih belum bisa melupakan dia. Namanya masih terukir
indah didalam hatiku ini. Beberapa kali dia menghubungiku namun tidak pernah
aku hiraukan karena aku takut akan labih sulit untuk melupakanya.
Walaupun banyak
cowok yang mendekatiku, aku masih belum bisa menerima salah satu dari mereka.
Karena cowok yang ada dalam fikiranku hanyalah rh seorang. Jadi aku memutuskan
untuk fokus saja dengan sekolahku dan tidak memikirkan cowok untuk sementara
ini.
Selain fokus dalam
sekolah, aku juga mencari banyak kesibukan dengan harapan aku bisa melupakanya
sedikit demi sdikit walaupun aku mengetahui itu sangat tidak mudah bagiku,
karena terlalu banyak kenangan indah yang aku lalui bersamanya dan memang aku
juga sangat menyayanginya jadi mustahil saja jika dalam waktu singkat aku bisa
melupakannya.
Sampai akhirnya aku tidak tahan
dengan keadaan ini. Aku memutuskan untuk mencari laki laki yang bisa mengisi
hatiku, dan ternyata hatiku tertambat pada seorang cowok yang tidak lain adalah
sepupuku sendiri. Namanya adalah Toni, dia adalah keponakan dari ayahku, entah
bagaimana ceritanya sehingga kami bisa saling menyukai dan rasa suka itu lebih dari
rasa suka kepada saudara sehingga kami memutuskan untuk menjalin hubungan.
Akupun sebenarnya merasa sangat berdosa karena telah menyukai saudaraku sendiri
dan seringkali aku berfikir untuk menghentikan hubungan ini namun selalu urung
niatku setelah mendengar penjelasan darinya bahwa saudara sepupu seperti kami
tidak apa apa menjalani hubungan bahkan menikahpun tidak masalah.
Sejak saat itu kami menjalani
hubungan jarak jauh karena rumahnya memang dilain pulau sehingga membuat kami
jarang bertemu, dan selama aku berpacaran dengannya selalu terfikir olehku “
apakah aku benar benar tulus menyukainya ataukah sampai sekarang aku hanya
menjadikan dia sebagai pelarian cintaku”. Sehingga aku menjalani hubungan ini dengan
penuh kebimbangan dan keraguan.
Beberapa waktu kami
menjalani cerita cinta ini, tentunya dengan cara sembunyi sembunyi karena takut
keluarga besar kami akan marah jika mengetahui ini. Untuk menutupi hubungan ini
kami bersikap wajar ketika bertemu layaknya sepupu biasa.
Hubungan kami ini
terjalin kira kira selama 4 bulan dan berakhir karena keputusan kami berdua
yang tidak mungkin untuk terus membohongi orang tua karena masalah ini.
Entah mengapa aku tidak merasakan
kecewa ataupun sakit hati ketika berpisah dengannya, mungkinkah apa yang aku
fikirkan selama ini benar jika aku tidak sungguh sungguh mencintainya. Namun
aku bersyukur karena dengan berhhubungan dengan Toni telah membuat aku bisa
sedikit melupakan k.rh.
Belakangan setelah aku putus
hubungan sebagai kekasih dengan Toni, aku mengetahui bahwa dia telah menduakan
aku, namun anehnya aku tidak masalah degan hal itu aku malah bersyukur karena
dia tidak akan merasa sedih karena hubungan kami berakhir, dan mungkin alasan
Toni untuk memutuskan hubungan denganku yaitu karena dia sudah mempunyai cewek
idaman lain.
Kalu difikir fikir percintaanku
kandas karena ada pihak yang ke-3. Sungguh malang nasipku, tapi syukurlah aku
bisa melewati semua ini dengan baik walaupun harus bersusah payah.
Satu tahun setelah kejadian kejadian
itu,,,,aku sudah lulus SMA dan memasuki perguruan tinggi ternama di Jogjakarta.
Di sana aku tinggal bersama tante dan omku dan hidup jauh dari kedua orang
tuaku.selama satu tahun setelah putus dengan Toni aku tidak pernah lagi
menjalin asmara dengan cowok lain, bukan karena tidak laku tapi karena aku
ingin menikmati masa masa sendiri tanpa adanya laki laki dalam hatiku, kecuali
Rh....hehehe
Karena hampir 2 bulan aku teringat
Rh kembali, mungkin ini yang disebut cinta monyet yang selalu dialami remaja
seusiaku, bukan cinta sejati yang selama ini di cari cari banyak orang.
Dua hari lagi liburan akan tiba, aku
berencana untuk ikut kerumah temanku Rani di Surabaya sebelum aku pulang ke
Mojokerto. Yah, hitung hitung refresing setelah ujian selesai.
Hampir sampai di tempat tujuan, aku menanyakan
nama daerahnya dan betapa terkejutnya aku ternyata nama daerahnya sama dengan
nama tempat tinggal Rh. Namun, aku berfikir bahwa Surabaya itu luas jadi
mungkin saja ada lebih dari satu nama daerah yang mempunyai nama yang sama.
Setelah sampai di rumahnya aku di jamu dengan baik oleh keluarganya, mereka
menyediakan tempat istirahat yang sangat nyaman bagiku sehingga malam harinya
aku bisa tidur dengan sangat nyenyak.
Pagi harinya aku pergi keluar rumah
untuk menikmati udara segar yang masih belum terkena polusi Surabaya. Tiba tiba
aku dikagetkan oleh sapaan laki laki yang ternyata itu adalah k.Rh. aku sangat
terkejut dan salah tingkah ketika melihat wajahnya, rumah k.Rh di depan rumah
Rani temanku. Karena kami sudah tidak pernah bertemu lagi jadi sangat banyak
yang kami bicarakan pagi itu, sampai aku mengetahui bahwa k.rh tidak jadi
bertunangan karena cewek yang dulu bersamanya meninggal dunia ketika kecelakaan
satu tahun yang lalu ketika pulang dari menemuiku tempo hari.
Sungguh sangat tragis menurutku, dan
ada satu hal yang membuatku bahagia ternyata k.rh telah menyuruh Rani temanku
untuk mengajakku kesini supaya dia bisa menjelaskan semua ini kepadaku dan memintaku
untuk menjadi wanita spesial nya seperti kala itu.
Aku menangis terharu mendengarnya
dan tanpa basa basi lagi aku menerima cintanya karena memang aku masih sangat
menyukainya ,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Hingga saat ini aku
masih menjalani hubungan dengan K.Rh semoga ini bukan lagi cinta monyet yang
pernah aku katakan ,,,,,
Nama : Nur-Al Hanif
Kelas : X_10/10
ehem..kaya baca fanfiction, cerpen, atau apalah... minat nulis cerita fiksi ga?
BalasHapus